:: Bapak Presiden, Selamat Hari Pahlawan ::
Bapak,
Kita tak lagi hidup di masa tenang,
Saling bergesekan dalam riak dan gelombang,
Beradu pikiran dan kata-kata perang,
Mengibarkan keberpihakan dengan nada garang.
Bapak,
Saat cinta menyala nyalang,
Dan rindu menerang dalam remang,
Untuk ayat-ayat yang dinistakan orang,
Saksikanlah mereka beriring di jalanan tanpa bimbang.
Bapak,
Mereka menungguimu pulang,
Dalam terik yang terus memanggang,
Dalam haus yang mencekik bayang-bayang,
Tapi entah kenapa, engkau hanya memunggungi dan tak jua datang.
Bapak,
Waktu akan berlalu cepat dan pergi menghilang,
Hanya menyisakan kebaikan yang layak dikenang,
Maka dengarlah suara rakyatmu yang sedang meradang,
Membela kesucian agama dan ulamanya yang dihina sembarang.
Bapak,
Kekuasaan besar memang sedang kau pegang,
Tapi belajarlah pada si kecil ilalang; yang merunduk santun saat badai
datang,
Jangan pongah seperti pohon besar; karena bisa saja si pohon besar malah
tumbang,
Tercerabut dari akarnya yang hanya tunggang.
Bapak Presiden, Selamat Hari Pahlawan.
Saat tujuh puluh satu tahun lalu suara takbir diteriakkan lantang,
Oleh Bung Tomo agar para pemuda terbakar semangat maju ke medan perang,
Maka,
ingatlah hari yang penuh darah pejuang itu dengan terang,
Dan menjadilah pahlawan hari ini agar kedamaian bangsa kembali pulang.
No comments:
Post a Comment