MIMPI JADI PENULIS

COBACOBA

Sudah lama membayangkan menjadi seorang penulis hebat. Sekelas Tere Liye, Dee Lestari, Habiburrahman El-Shirazy, A. Fuadi, atau penulis-penulis hebat lainnya. Kalau untuk level lokal di Bandarlampung adalah semisal kak Adian, mbak Naqi atau paus sastra Lampung, Isbedy Setiawan. 

Haha. Mimpi kali ya. Tapi beneran, ini mimpi yang indah. Bukan, bukan tentang ketenaran mereka semata, tetapi membayangkan begitu banyak kemanfaatan yang bisa diberikan kepada orang lain yang membacanya. Wah, bisa bayangkan kan, sekali Tere LIye buat status, berapa ribu yang memberi likes, berapa ratus atau ribu yang memberi komentar juga yang men-share tulisannya. Sekali kata-kata terangkai dalam kalimat yang bernas dan bermanfaat lalu menginspirasi banyak sekali pembaca. 

Mereka yang tersentuh atau tergugah dengan dalamnya makna seperti menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan hidup yang sedang dicari. Entah itu keluhan, keingintahuan, kesedihan, kerinduan, kepiluan atau perasaan lain yang selama ini terpendam dalam di palung hati. Lalu yang terpuruk menjadi bangkit, yang bertanya terpenuhi jawabannya, yang tersandung menjadi bangkit kembali. 

Melangkah kembali walau tersaruk-saruk, berlari kembali walau terengah-engah, menatap lagi walau langit masih berteman mendung kelabu. Pasti akan sangat bahagia bila bisa menginspirasi orang lain. Bagaimana kata-kata yang kita tuangkan menjadi sumbu untuk sebuah lentera kehidupan orang lain. 

Menyalakan gelapnya menjadi terang oleh cahaya kata-kata yang kemudian hidup dalam diri orang yang membacanya itu. Tentu banyak hal yang bisa menginspirasi. Baik dari pengalaman pribadi atau kisah-kisah hebat orang lain yang kita tulis ulang dengan kekhasan warna gaya kepenulisan kita. Atau seperti membuka pikiran yang tersesat di rimba raya kehidupan yang penuh labirin tanpa petunjuk jalan. 

Maka, mimpi menjadi penulis bukan hanya saja untuk melambungkan nama kita pribadi di jajaran penulis-penulis hebat lainnya, tapi juga sebagai bentuk lain dari menjadi sebaik-baik manusia, yaitu manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain, dengan karya-karya yang menginspirasi.